Detik aku menuliskan blog ini, adalah detik dimana kerinduanku memuncak pada seseorang..Ia yang dulu pernah mengandungku 9 bulan lamanya..Ia yang telah memperjuangkan awal kehidupanku di dunia dengan nyawanya..Ia yang rela melakukan apa saja untuk membahagiakanku..Mama..
"Aw..hha...hawww...hawww...."
"Hahahaha....mama ngomong apa sih?"
Mama pingsan
"Pa....mama pingsan..."
Itulah terakhir kalinya aku mendengar suara mama...Suara sendu yang terus menerus membayangiku beberapa minggu semenjak kejadian itu...Usai kejadian itu, mamaku dilarikan ke rumah sakit terdekat dan ditangani oleh dokter yang bertugas...Hanya sekali aku melihatnya lagi dengan jantung yang masih berdenyut...Ketika mamaku tak mampu lagi menelan obat yang seharusnya ia makan...Namun, akhirnya selalu dimuntahkan kembali..Dengan pandangan sayu, mama melihatku...Ia seolah ingin mengujarkan sesuatu, tapi bibirnya tak mampu menuangkan apa yang ada di benaknya...Aku hanya memandangnya...Dalam...Dan akhirnya aku harus kembali pulang karena keesokannya aku harus ujian tengah cawu..
"Dek...bangun...."
Aku membuka mata...
"Mama meninggal..."
....... ....... .........
Kata orang Jawa, kemiripan antara 2 pribadi baik secara fisik maupun sifat,bukan sesuatu yang patut disyukuri...Karena kemiripan itu hanya akan membawa bencana...Bila ada 2 orang yang mirip secara fisik dan sifat, maka biasanya, akan ada yang "mengalah"..Dan yang akan "mengalah" adalah yang lebih tua...Cara untuk mencegahnya adalah memisahkan kedua pribadi itu...Tapi apa mungkin seorang ibu rela memisahkan diri dari anaknya??
Aku yakin mama ga pernah menyesal dengan keputusannya..Aku yakin mama rela mengurbankan apa saja, bahkan nyawanya, untuk anaknya..Aku pun ga akan pernah menyesal memiliki mama yang luar biasa hebatnya..
Bersyukurlah kalian yang masih bisa melihat dan mendengar celotehan ibunda kalian....Nafas mama begitu berharga hingga aku pun mau membelinya bahkan dengan nyawaku sendiri..
13 April 1998....Tanggal ini akan selalu mengingatkanku padanya...
Bunda